Friday, 29 May 2020

Cara Kerja dan Jenis Kopling Gesek Pada Mobil

Pada kendaraan bermotor selalu dilengkapi dengan kopling yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi. salah satu jenis kopling adalah kopling gesek.
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak (mesin) dengan yang akan digerakan (transmisi). Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada  sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.

gambar kopling gesek

Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : 
(1) Kopling piringan (disc clutch) Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc. 
(2) Kopling konis (cone clutch) Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis. 
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : 
(1) Kopling plat tunggal Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
 
gambar kopling gesek plat tunggal
(2) Kopling plat ganda/ banyak Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
 
gambar kopling gesek plat ganda
Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi : 
(1) Kopling basah Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan. 
(2) Kopling kering Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).

Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi : 
(1). Kopling pegas spiral Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.
 
gambar kopling pegas spiral
(2). Kopling pegas diaphragma Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.
 
gambar kopling pegas diafragma

Cara kerja kopling gesek 
Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling. 
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan. 
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian. 
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
 
gambar cara kerja kopling