Sunday 16 August 2020

Pengertian Motor Bakar Torak

Motor bakar torak adalah salah satu jenis mesin pembakaran dalam yang menggunakan silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak translasi (bolak-balik) atau rotari (berputar) yang tujuannya untuk mengubah tekanan menjadi gerak melingkar. di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. gas pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran tersebut mampu menggerakkan torak yang oleh batang penghubung (batang torak) yang terhubungkan dengan poros engkol. Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan translasi pada torak.

Sifat – sifat yang menonjol pada motor bakar torak

• Gerak Translasi / gerak bolak-balik torak dirubah menjadi gerak putar poros engkol.

• Untuk mengurangi getaran, jumlah silinder dapat dibuat lebih dari Satu.

• Digunakan pada motor 2 tak dan 4 tak baik motor Bensin maupun Diesel


Tuesday 11 August 2020

Pengertian dan Jenis Motor Bakar

Motor bakar adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk menghasilkan gerak mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan gerak mekanik.
Jenis motor bakar berdasarkan proses pembakaran bahan bakar dibagi menjadi 2, yaitu:

a)      Internal Combustion Engine ( mesin pembakaran dalam)
Dimana energi didapat dari pembakaran bahan bakar didalam batas sistem sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Contoh Internal Combustion Engine adalah Motor Bakar torak dan sistem turbin gas. Jadi motor bakar torak termasuk jenis Internal Combustion Engine

b)      External Combustion Engine ( mesin pembakaran luar)
Yaitu hasil dari pembakaran udara dan bahan bakar memindahkan panas ke fluida kerja pada siklus. Dimana energi diberikan pada fluida kerja dari sumber luar seperti furnace, geothermal, reaktor nuklir, atau energi surya. Contoh mesin yang termasuk External Combustion Engine adalah turbin uap.

Tuesday 21 July 2020

Komponen-komponen Rem Cakram Sepeda Motor

Dibawah ini merupakan komponen-komponen rem cakram penggerak hidrolis pada sepeda motor.
1) Master cylinder, berfngsi mengubah gerak pedal/tuas rem ke dalam tekanan hidrolis. Master cylinder terdiri atas beberapa komponen yaitu reservoir tank yang berisi minyak rem,silinder dan piston yang membangkitkan tekanan hidrolis.
 
Gambar 3.4 Master Cylinder

2) Piringan rem (cakram), pada umumnya dibuat dari besi tuang yang diberikan lubang pada permukaan geseknya untuk ventilasi agar tidak terjadi panas berlebih, menampung kotoran debu yang menempel pada permukaan cakram maupun pada brake pad.

3) Bruke pad/disc pad, terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi (biasa disebut semi-metallic disc pad). Pada beberapa pad, penggunaan metallic plate (anti-sequel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi pada saat pengereman.
 
                                          
Gambar 3.5 Brake Pad dan Anti-Squel Shim

4) Caliper, sering disebut cylinder body, berfungsi untuk memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem. Jenis-jenis rem cakram yang digunakan pada sepeda motor pada umumnya dibedakan berdasarkan jenis kalipernya, yaitu 
a. tipe fixed caliper 
Konstruksi didalam fixed caliper, ada dua buah piston yang bergerak saling berlawanan. Dimana tiap piston memiliki saluran hidrolis yang terhubung ke nipple inlet hydraulic. Sehingga ketika rem ditekan, kedua piston ini akan bergerak menjepit piringan rem. 
b. tipe floating caliper
Konstruksi floating caliper hanya ada satu piston pada salah satu sisi, dengan saluran hidrolis juga hanya ada satu.Saat peda rem ditekan, maka piston akan mendorong kampas rem. Disaat yang sama, tekanan pada piston juga mendorong caliper kearah dalam karena sifat kaliper bebas bergerak kekanan dan kekiri. Sehingga dua kampas rem tetap bisa menjepit piringan.

5) Pipa/slang rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master olinder ke caliper.

6) Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis (hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.

Sunday 19 July 2020

Rem Cakram (Disc Brake) Sepeda Motor

        Rem cakram pada umumnya terdiri atas beberapa komponen, yaitu cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad) yang menjepit dan mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan dan mendorong bahan gesek schingga diperoleh daya pengereman. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara bahan gesek dan cakram.
        Rem cakram memerlukan tekanan pengereman yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien dan pad cenderung lebih cepat aus dibandingkan dengan sepatu rem pada rem tromol. Di samping kelemahan tersebut, rem cakram memiliki beberapa kelebihan, di antaranya konstruksi sederhana, penggantian pad mudah, tanpa penyetelan, bidang gesek selalu terkena udara sehingga radiasi panasnya sangat baik, dan water recovery sangat baik karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal.
        Menurut mekanisme penggeraknya, rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rem cakram penggerak mekanik dan rem cakram penggerak hidrolik.
a. Rem Cakram Penggerak Mekanik 
Rem cakram penggerak mekanik bekerja menggunakan kabel. Konstruksi sistem rem cakram penggerak mekanik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
 
Gambar 3.3 Rem Cakram Penggerak Mekanik
b. Rem Cakram Penggerak Hidrolik
        Pada umumnya, rem cakram penggerak hidrolik banyak digunakan pada sepeda motor. Mekanisme penggerak sistem rem tipe hidrolik memanfaatkan tenaga hidrolik (fluida/cairan) untuk meneruskan tenaga pengereman dari pedal/handel rem ke sepatu rem/pad rem.
        Gaya penekanan pada pedal/handel rem akan diubah menjadi tekanan fluida oleh piston master silinder, kemudian diteruskan ke silinder roda/kaliper rem melalui pipa/slang rem untuk menghasilkan gaya pengereman.
        Rem penggerak hidrolik mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan penggerak mekanik, yaitu:
1) Fluida mempunyai sifat tidak dapat dimampatkan. Pada sistem rem hidrolik, tidak terjadi kerugian gesekan/penurunan tekanan karena sambungan/engsel seperti halnya pada mekanisme penggerak mekanik schingga lebih responsif.
2) Gaya yang diperlukan untuk mengoperasikan rem relatif ringan.
3) Bebas penyetelan.

Thursday 16 July 2020

Cara kerja dan tipe rem tromol sepeda motor

Sistem rem tromol pada sepeda motor menggunakan mekanisme penggerak mekanik, yaitu mekanisme penggerak sistem rem dengan menggunakan tenaga mekanik (melalui perantaran kabel (rem depan), dan lengan/engsel (rem belakang) sebagai penghubung) untuk meneruskan tenaga pengereman dari tuas (rem depan), pedal/handel (rem belakang) rem ke sepatu rem/pad rem.
Pada rem troumol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan antara kanvas sepatu rem dengan romolnya. Cara kerjanya ialah pada saat tuas rem tidak ditekan atau pedal rem tidak diinjak, sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda. Namun, pada saar tuas rem ditekan, atau pedal rem diinjak lengan rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas bergesekan dengan tromol, akibatnya, putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan dan kendaraan dapat berhenti.

Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi 2. yaitu
Single Leading Shoe Type/Leading Trailing Shoe Type dan Double Leading Shoe
a. Single Leading Shoe Type
Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem (2 shoes) dan 1 brake cam (bubungan rem). Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe.Tipe ini biasanya digunakan pada semus jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc).

b. Double Leading Shoe Type
Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading shoe type. Namun, double leading shoe type menggunakan dua bubungan rem (brake cam) sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua memperkuat daya pengereman. Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudab jarang digunakan.

Monday 13 July 2020

Fungsi dan Jenis Rem Sepeda Motor

Sistem rem sepeda motor berfungsi untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi, memperlanibat kecepatan, atau mebghemtikan laju) sepeda motor. Tujuannya ialah meningkatkan keselamatan saat berkendara
Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. 
Secara umum, sistem pengereman yang berkembang pada sepeda motor saat ini ada dua jenis, yaitu rem tromol (drum brake) dan rem cakram (dise brake).
1. Rem Tromol Mekanis (Mechanical Drum Brakes)
Pada rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan antara kanvas sepatu reni dengan drumnya
Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi 2. yaitu
a. Single Leading Shoe Type/Leading Trailing Shoe Type
b. Double Leading Shoe

2. Rem Cakram (Disc Brake)
Rem cakram pada umumnya terdiri atas beberapa komponen, yaitu cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad) yang menjepit dan mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan dan mendorong bahan gesek schingga diperoleh daya pengereman
Menurut mekanisme penggeraknya, rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rem cakram penggerak mekanik dan rem cakram penggerak hidrolik.

Friday 10 July 2020

Cara / Prosedur Pencegahan Kecelakaan Kerja di Bengkel

Tindakan Pencegahan Kecelakaan
Pada Saat mencagah / mengatasi terjadinya kecelakaan atau suatu keadaan yang tidak beres (tidak aman) saat bekerja, kita perlu segera mengambil tindakan-tindakan keselamatan, di antaranya adalah sebagai berikut.
(1) Singkirkan Bahaya
Apabila di dalam tempat kerja (pabrik/bengkel) melihat suatu alat atau perlengkapan yang membahayakan misalnya ada benda tajam dengan posisi yang tajam menghadap ke atas, pindahkan segera benda tersebut pada tempat yang aman. Di samping itu, apabila bekerja di dalam ruangan lampu-lampu penerangan juga harus diperhaikan demi keselamatan bersama.
(2) Pakailah Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) merupakan barang yang digunakan untuk melindungi para pekerja, misalnya akaian kera( werpak), sarung tangan, sepatu safety, kaca mata las saat mengelas, dll. Lingkungan kerja memiliki beberapa potensi bahaya, misalnya bahan bakar kendaraan, bensin, dan solar yang dapat menimbulkan penyakit apabila terpapar pada kulit dalam jangka panjang, serta penggunaan mesin, seperti alat las yang dapat menghasilkan percikan api menyebabkan luka bakar bila mengenai pekerja. Dalam hal ini, APD digunakan untuk meniadakan cedera.
(3) Pasanglah Papan Peringatan
pasanglah papan peringatan di area bengkel yang bersifat umum misal gunakan alat sesuai fungsinya, perhatikan K3 dll. atau misalnya salah satu mesin sedang diperbaiki yang tidak boleh diganggu untuk keamanan, pasanglah papan-papan peringatan dengan tulisan yang jelas dan mudah terbaca serta cukup singkat dengan perkataan "bahaya" atau "jangan dijalankan".

Wednesday 8 July 2020

Jenis-Jenis / Tipe Kebakaran

Terdapat beberapa jenis kebakaran sesuai dengan sumber api, klasifikasi ini direpresentasikan dengan huruf A, B, C, D.
a. Kebakaran Tipe A
Kebakaran benda padat seperti kayu, kertas, tekstil, pakaian, bahan-bahan paking termasuk ke dalam kebakaran tipe A.
b. Kebakaran Tipe B
Kebakaran tipe B merupakan kebakaran benda cair, seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, terpentin, kerosin, grease, lemak, lilin, cat, dan tinner.
c. Kebakaran Tipe C
Kebakaran tipe C terjadi akibat adanya arus listrik dan peralatan listrik, seperti dudukan lampu, motor, generator, kabel, kawat sakelar, dan peralatan elektronik.
d. Kebakaran Tipe D
Kebakaran tipe D merupakan jenis kebakaran dari bahan-bahan logam yang mampu dibakar, seperti kalium, natrium, dan magnesium.

Sunday 5 July 2020

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

baiklah teman-teman disini saya akan berbagi sedikit tentang materi teknologi dasar otomotif , yaitu tentang APAR ( alat pemadam api ringan)

a, Pengertian Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Alat pemadam api ringan adalah perangkat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Alat pemadam api ini tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika terjadi kebakaran sebuah toko dan api telah menjalar ke seluruh toko. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung bertekanan tinggi yang berisi zat-zat pemadam yang dapat dibuang (disemprotkan keluar) untuk memadamkan sebuah kebakaran.

b. Jenis-Jenis APAR
Alat pemadam api ringan memiliki beragam jenis, yaitu APAR jenis air,powder, foam (busa), dan CO, (karbon dioksida). Sebuah APAR dapat digunakan untuk lebih dari satu klasifikasi kebakaran bergantung pada jenis zat pemadam yang digunakan.
I) APAR Jenis Air
APAR jenis air biasanya digunakan untuk pemadaman kebakaran tipe A, yaitu untuk benda padat selain logam, seperti kayu, kertas, knin atau karet. APAR jenis air berfungsi memutuskan sumber panas/api.
2) APAR Jenis Powder
APAR jenis ini berfungsi untuk memutuskan oksigen dan banyak digunakan di kantor-kantor atau fasilitas umum, seperti pusat perbelanjaan. Berdasarkan kelas kebakaran, ada 3 tipe APAR jenis powder, yaitu regular, multi purpose, dan special dry powder.
a. APAR Powder Reguler: tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran tipe B dan C. APAR powder reguler antara lain natrium karbonat, kalium karbonat, kalium bikarbonat, kalium klorida.
b. APAR Powder Multi Purpose: tepung kimia untuk memadamkan kebakaran tipe A, B, dan C. Powder multi purpose, antara lain mono ammonium fosfat.
c. APAR Special Dry Powder: tepung kimia yang efektif untuk pemadam kebakaran tipe D. Special dry powder ini berisi campuran kalium klorida, magnesium klorida, natrium klorida, dan kalsium klorida.
3) APAR Jenis Foam (Busa) 
APAR jenis foam (busa) cocok untuk kebakaran tipe A dan B. APAR jenis ini sangat efektif untuk mencegah api menyala kembali setelah pemadaman. Foam (busa) membentuk segel di sekitar bidang yang terbakar dan mencegah pengapian ulang.
4) APAR Jenis CO, (Karbon Dioksida)
APAR jenis CO, sangat cocok untuk memadamkan kebakaran tipe B dan C. APAR ini memiliki kinerja yang tidak merusak dan sangat efektit. 

Monday 8 June 2020

CARA BALANCING RODA

1. Alat Balancing Roda
Balancing Roda yang kita praktekan disini tidak jauh dengan balancing roda sebelumnya, disini kita memakai alat Balancing Roda itu sendiri menggunakan alat yang seperti gambar dibawah.
sebelum melalkukan pengoprasian pada mesin tersebut, yang utama kita harus menyalurkan colokan kekabel, kemudian tekan on pada tombol yang terapat di belakang mesin setelah alat itu sudah menyala maka alat siap untuk digunakan.

2. Alur Balancing Roda
a. Memasang Ban



b. Alat – alat yang di gunakan
1. Palu penambah penyeimbang

2. Penggaris lebar velg

3. Penyeimbang

c. Proses Balancing
1) Layar pada Alu 1

2) Next, Kemudian Masuk Kelayar berikutnya untuk mengukur Lebar Ring
3) Next, kemudian akan muncul layar berikut untuk mengatur Ring roda

4) Next, Kemudian akan muncul layar berikut untuk mengatu Diameter Ring
5) Next, kemudian layar akan memerintahkan untuk menutup bag untuk pengecekan
6) Kemudian akan otomatis pada layar keluar angka berat penyeimbang pada kanan dan kiri ring, dalam proses kali ini  kita atur angka yang sebelah kanan dulu, paskan arah panah kea rah kanan dulu, setelah itu pasangkan berat penyeimbang seperti angka yang terdapat di layar, untuk pengaturan sebelah kanan sama dengan proses yang di sebelah kanan.

7) Start, Kemudian Tutup Kembali Bag Untuk Pengecekan.

8) Setelah itu akan Muncul di layar angka berat penyeimbangnya, jika angka kanan dan kiri sudah 0, maka roda sudah selesai di Balancing.

Friday 29 May 2020

Cara Kerja dan Jenis Kopling Gesek Pada Mobil

Pada kendaraan bermotor selalu dilengkapi dengan kopling yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi. salah satu jenis kopling adalah kopling gesek.
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak (mesin) dengan yang akan digerakan (transmisi). Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada  sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.

gambar kopling gesek

Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : 
(1) Kopling piringan (disc clutch) Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc. 
(2) Kopling konis (cone clutch) Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis. 
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : 
(1) Kopling plat tunggal Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
 
gambar kopling gesek plat tunggal
(2) Kopling plat ganda/ banyak Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
 
gambar kopling gesek plat ganda
Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi : 
(1) Kopling basah Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan. 
(2) Kopling kering Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).

Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi : 
(1). Kopling pegas spiral Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.
 
gambar kopling pegas spiral
(2). Kopling pegas diaphragma Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.
 
gambar kopling pegas diafragma

Cara kerja kopling gesek 
Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling. 
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan. 
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian. 
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
 
gambar cara kerja kopling

Tuesday 7 April 2020

Pengertian dan Tujuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. Pengertian Keselamatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat. Menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau
kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Jadi Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
secara umum keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu bentuk usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, bebas dari kecelakaan kerja, baik terhadap manusia, alat, maupun benda kerja.

2. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
1. Manusia (pekerja dan masyarakat)
2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).

3) Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syaratsyarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

semoga bermanfaat..

Sunday 15 March 2020

Cara Membaca Cylinder Bore Guage

Bore guage adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat measuring point yang dapat bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod yang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran replacement rod dengan panjang tertentu. Disamping itu juga terdapat replacement washer yang tebalnya mulai dari 1 – 3 mm. Replacement securing thread adalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci agar replacement rod dan washernya tidak lepas pada saat bore guage digunakan.

Pengukuran diameter silinder dengan bore guage memerlu-kan alat ukur lain yaitu mistar geser (jangka sorong) dan mikrometer.

cara mengukur diameter silinder dengan bore guage.

a) Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,30 mm.

b) Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm yaitu replacement rod 75 mm + replacement washer 1 mm.

c) Pasang replacement rod pada bore guage.

d) Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar seper-ti pada gambar di bawah dan usahakan jarum dial gage tidak bergerak, misal diperoleh hasil pengu-kuran = 76,10 mm.
e) Masukkan replacement rod ke dalam lubang (silinder), goyangkan tangkai bore guage ke kanan dan ke kiri seperti pada gambar di bawah sampai diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)

f) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial guage, misal diperoleh 0,09 mm.

g) Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil pengu-kuran panjang replacement rod dengan besarnya penyim-pangan jarum bore gage. Jadi diameter silinder = 76,10 – 0,09 = 76,01 mm

semoga bermanfaat.





Thursday 12 March 2020

Fungsi dan Cara Kerja Katup Thermostas pada Sistem Pendingin

Katup thermostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya.  dengan kata lain pada saat dingin termostat masih menutup sehingga air akan tetap bersirkulasi didalam mesin, sedangkan saat panas katuptermostat akan terbuka dan air akan mengalir ke radiator. Katup termostat biasanya dipasang pada saluran air keluar dari mesin ke radiator yang dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup saluran bila mesin dalan keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.

Ada 2 tipe thermostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan thermostat yang digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe wax ada yang menggunakan katup by pass dan tidak menggunakan katup by pass.
Gambar 1. Termostat tipe wax

Cara kerja katup thermostat adalah sebagai berikut: Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air pendingin naik sekitar 80 sampai dengan 90 derajat Celcius maka lilin akan memuai dan menekan karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup untuk membuka.

Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal dengan saluran pintas (by pass).

Cara kerja katup by pass pada thermostat dapat dilihat pada sistem pendingin mesin pada saat dingin dan panas (Gambar 4 dan gambar 5)

Gambar 4. Thermostat dengan katup by pass pada saat dingin

Gambar 5. Thermostat dengan katup by pass pada saat panas

Letak thermostat ada dua macam yaitu : tehermostat yang letaknya di saluran air masuk (water inlet) dan thermostat yang letaknya di saluran air keluar (water outlet).
(1) Thermostat yang letaknya di saluran air keluar. Apabila temperatur air masih rendah, maka thermostat menutup aliran air pendingin ke radiator. Air pendingin dipompa oleh pompa air langsung ke blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya melalui sirkuit by pass kembali ke pompa air.
Pada saat temperatur air pendingin telah panas, maka thermostat membuka sehingga cairan pendingin mengalir melalui thermostat ke radiator untuk didinginkan dan selanjutnya air kembali ke pompa air. Disamping itu air juga mengalir melalui sirkuit by pass.
(2) Thermostat yang letaknya di saluran air masuk Apabila temperatur air masih rendah, thermostat menutup saluran dan by pass valve membuka. Air pendingin dipompa ke blok silinder melalui kepala silinder, selanjutnya kembali ke pompa air melalui sirkuit by pass
Pada saat temperatur air pendingin menjadi tinggi, maka thermostat membuka saluran air dan by pass valve menutup. Air yang telah panas mengalir ke radiator untuk didinginkan, selanjutnya melalui thermostat dan kembali ke pompa air.

Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.

Wednesday 11 March 2020

Komponen Radiator Dan Fungsinya

Fungsi Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara luar melalui sisrip-sirip pendingin yang dilalui oleh udara, sehingga panasnya akan dipindahkan atau ikut terbuang bersama udara.

Konstruksi radiator terdiri dari:
a) Tangki atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran masuk dari mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.
b) Inti radiator (radiator core)
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-pipa air. Udara juga dialirkandiantara sirip-sirip pendingin agar pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti radiator tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya
c) Tangki bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki bawah juga dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan melepas radiator.
Ada dua tipe inti radiator yang perbedaannya tergantung bentuk sirip-sirip pendinginnya, yaitu tipe plat (flat fin type) dan tipe lekukan (corrugated fin type) seperti terlihat pada gambar

Beberapa kendaaraan modern menggunakan radiator versi terbaru yaitu tipe “SR“.

Inti radiator tipe SR (single row) mempunyai susunan pipa tunggal sehingga bentuk radiator menjadi tipis dan ringan dibanding dengan radiator tipe lain.

Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.




Tuesday 10 March 2020

Komponen Sistem Pendingin dan Fungsinya

seperti yang kita ketahui, pendinginan pada kendaraan bermotor ada 2 yaitu pendinginan udara dan pendinginan air. pendinginan udara biasa digunakan di sepeda motor atau mesin dengan cc kecil. sedangkan pada mobil selalu menggunakan pendigin air. Pada sistem pendingin air jumlah komponennya banyak, Pada umumnya komponen sistem pendingin air terdiri atas :

1. Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara luar melalui sisrip-sirip pendingin yang dilalui oleh udara, sehingga panasnya akan dipindahkan atau ikut terbuang bersama udara.
lebih lengkap baca fungsi dan bagian-bagian radiator

2. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping itu pada sistem pendinginan tertutup, tutup radiator berfungsi untuk mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan dingin atau panas

3. Pompa Air 
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa, sehingga air bisa dipompa keseluruh bagian mesin. Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal

4. Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. kipas raiator pada kendaraan biasanya menyerap udara sehingga udaranya akan terhisap melalui kisi-kisi radiator.

5. Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. dengan kata lain pada saat dingin termostat masih menutup sehingga air akan tetap bersirkulasi didalam mesin, sedangkan saat panas katuptermostat akan terbuka dan air akan mengalir ke radiator. 
lebih lengkapnya baca Fungsi dan Cara Kerja Katup Termostas pada Sistem Pendingin

6. Tangki reservoir
Tangki reservoir berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi kenaikan tekanan air karean suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap  dan akan mengalir ke tangki reservoir. Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman di tutup radiator maka air dalam tangki reservoir akan diisap kembali ke dalam radiator.

terimakasih semoga bermanfaat



Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.