Sistem rem tromol pada sepeda motor menggunakan mekanisme penggerak mekanik, yaitu mekanisme penggerak sistem rem dengan menggunakan tenaga mekanik (melalui perantaran kabel (rem depan), dan lengan/engsel (rem belakang) sebagai penghubung) untuk meneruskan tenaga pengereman dari tuas (rem depan), pedal/handel (rem belakang) rem ke sepatu rem/pad rem.
Pada rem troumol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan antara kanvas sepatu rem dengan romolnya. Cara kerjanya ialah pada saat tuas rem tidak ditekan atau pedal rem tidak diinjak, sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda. Namun, pada saar tuas rem ditekan, atau pedal rem diinjak lengan rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas bergesekan dengan tromol, akibatnya, putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan dan kendaraan dapat berhenti.
Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi 2. yaitu
Single Leading Shoe Type/Leading Trailing Shoe Type dan Double Leading Shoe
a. Single Leading Shoe Type
Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem (2 shoes) dan 1 brake cam (bubungan rem). Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe.Tipe ini biasanya digunakan pada semus jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc).
b. Double Leading Shoe Type
Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading shoe type. Namun, double leading shoe type menggunakan dua bubungan rem (brake cam) sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua memperkuat daya pengereman. Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudab jarang digunakan.
No comments:
Post a Comment