Tuesday 19 August 2014

Transmisi Manual

A. Fungsi Transmisi Pada Kendaraan
Jika putaran mesin dihubungkan secara langsung dengan roda – roda penggerak, mesin tidak bisa mengembangkan momen putar saat start. Karena untuk start dibutuhkan momen kerja yang besar.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga gerak mesin ke roda dan mengatur besar kecepatan sudut putaran agar sesuai kebutuhan. Transmisi mengatur variasi perbandingan antara kecepatan dan torsi. Fungsi transmisi pada kendaraan adalah:
1.      Mengatur kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan.
2.      Mengubah momen
3.      Merubah arah putaran roda. Sehingga kendaraan dapat maju dan mundur.
4.      Memutuskan dan menghubungkan putaran, sehingga kendaraan dapat berhenti sementara mesin hidup.

B. Macam-Macam Tipe Transmisi
Transmisi pada kendaraan dapat diklassifikasikan menjadi beberapa tipe sebagai berikut :
a. Slidingmesh transmission Type
Pada transmisi ini perpindahan gigi kecepatan dilakukan dengan menggeserkan tiap – tiap roda gigi pada poros input berkaitan dengan roda gigi pada poros output. Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser/sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur. Merupakan bentuk transmisi yang pertama kali digunakan pada kendaraan. Bentuk transmisi ini memiliki kerugian dan kekurangan diantaranya :
1) Konstruksi yang besar
2) Terdapat Kesukaran dalam perpindahan Gear pada saat kendaraan berjalan dan berakselerasi.
3) Suaranya kasar.

 

Gambar 2.1. Transmisi Tipe Slidingmesh


b. Constanmesh Transmission Type
Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun dengan menambah satu perlengkapan kopling geser. Bentuk giginya Helikal. Namun masih memiliki kekurangan yaitu saat perpindahan gigi masih terjadi kesukaran.


Gambar 2.2. Transmisi tipe Constanmesh

c. Syncromesh Transmission Type
Pada tipe ini, pemindahan putaran dari main gear ke main shaft digunakan Syncromesh. Sehingga perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan. Untuk memindahkan posisi kecepatan dipergunakan perlengkapan synchromesh, dimana dengan bentuk konisnya akan menyamakan putaran, baru kemudian gigi sleeve disambungkan. Kemampuan menyesuaikan putaran antara dua roda gigi yang akan disambungkan ini yang tidak dimiliki oleh kedua sistem sebelumnya.

Gambar 2.3. Konsruksi Unit Synchromesh
Sistem synchromesh ini yang kemudian dipergunakan pada transmisi manual sampai saat ini.

D. BAGIAN – BAGIAN UTAMA TRANSMISI.
Bagian bagian utama transmisi berbeda sesuai dengan dengan tipenya dari masing-masing. Sebagai  Contoh : Transmisi sincromesh 4 kecepatan karena tipe ini lah yang masih dipergunakan sampai saat ini.

Gambar. Bagian-bagian transmisi
1.Poros Input.
2.Bantalan poros input.
3.Unit Sincromesh No. 2.
4.Unit Sincromesh No. 1.
5.Bantalan Poros Output.
6.Poros Output.

A. Roda gigi penggerak / clutch gear.
B. Roda gigi Bantu utama / counter shaft drive gear.
C. Roda gigi Bantu kec. mundur / reserve gear.
D. Roda gigi bantu kec. 2 / second gear.
E. Roda gigi bantu kec. 3 / thirth gear.
F. Roda gigi kecepatan 2 / second sliding gear.
G. Roda gigi kecepatan 3 / thirth sliding gear.
H. Poros Bantu / counter shaft.
I. Roda gigi bantu mundur.
J. Roda gigi balik (mundur) / reserve idle gear.

semoga bermanfaat

Ref;
Ega Vebriasandi. sistem pemindah tenaga transmisi manual . Kediri
Novriza. 2012. Memperbaiki transmisi. CREATACOM

Wednesday 14 May 2014

Proses Pembakaran Dalam Motor Diesel

pada sebuah kendaraan proses pembakaran merupakan proses yang sangat penting untuk menghasikan tenaga. Syarat-sayarat yang sangat penting dari proses pembakaran motor diesel diantaranya adalah emisi yang rendah, suara pembakaran yang rendah, dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Mesin diesel menggunakan bahan bakar yang memerlukan perhatian khusus. Bahan bakar tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan ke dalam udara bertekanan tinggi. Makin rendah titik nyala sendiri dari bahan bakar akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar dan berarti meningkatkan kinerja mesin. Untuk mengukur kemampuan bahan bakar menyala dengan sendirinya digunakan angka cetane number. Rata-rata mesin diesel membutuhkan bahan bakar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45. Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang menentukan titik bakar dari bahan bakar. Angka ini diperlukan sebagai batasan pemakaian bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak sesuai dengan rancangan mesin, timbul masalah sebagai berikut.
- Jika terlalau tinggi, timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga komponen mesin cepat rusak.
- Jika terlalu rendah, mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/knocking, sehingga opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan sempurna. Asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat.
Proses pembakaran yang terjadi dalam motor diesel dapat dibagi menjadi beberapa proses diantaranya : 

                                                   Gambar . Proses pembakaran motor diesel

a. Pembakaran tertunda (A - B).
            Tahap ini merupakan persiapan pembakaran. Bahan bakar disemprotkan oleh injektor berupa kabut ke udara panas dalam ruang bakar sehingga bercampur menjadi campuran yang mudah terbakar. Pada tahap ini bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai. Pembakaran akan mulai pada titik B. Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena piston terus bergerak ke TMA
Source : Swisscontact, 2000
b. Rambatan Api (B - C):
             Campuran yang mudah terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam silinder. Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan (explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat pula. Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.
c. Pembakaran langsung (C - D).
             Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D. Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan dan suhu tinggi terus berlanjut di dalam silinder. Akibatnya, bahan bakar yang diinjeksi langsung terbakar oleh api. Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sehingga tahap ini disebut juga tahap pengontrolan pembakaran.
d. Pembakaran lanjutan (D - E).
            Pada titik D, injeksi bahan bakar berhenti, namun bahan bakar masih ada yang belum terbakar. Pada periode ini sisa bahan bakar diharapkan akan terbakar seluruhnya. Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu gas buang meningkat dan efisiensi pembakaran berkurang.


Friday 18 April 2014

Bentuk Ruang Bakar Motor Diesel

Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit dibanding ruang bakar motor bensin. Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:
a) Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b) Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:
1). Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
2). Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3). Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

a) Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)

Injection Nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar utama (main combustion chamber) yang terdapat di antara cylinder head dan piston (torak). Ruang yang ada pada bagian atas piston (torak) merupakan salah satu bentuk yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam pembakaran.
Gambar 1. Ruang bakar langsung
Keuntungan ruang bakar langsung adalah:
a. efisiensi panas lebih tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang sederhana,
b. start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug),
c. cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.
Kerugian ruang bakar langsung adalah:
a. memerlukan kualitas bahan bakar yang baik,
b. memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi,
c. sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle),
d. dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.

b) Ruang bakar tambahan.
1) Ruang bakar muka.
Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh nozzle injeksi. Sebagian bahan bakr yang tidak terbakar di ruang bakar muka
didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Percampuran yang baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama.
Gambar 2. Ruang bakar kamar muka
Keuntungan ruang bakar muka adalah:
a. jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas, karena turbulensinya sangat baik untuk pengabutan,
b. perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan injeksi lebih rendah dan tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi, dan
c. detonasi berkurang serta mesin bekerja lebih baik karena menggunakan nozzle lubang banyak.
Kerugian ruang bakar muka adalah:
a. biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan kepala silinder lebih rumit,
b. memerlukan motor starter yang besar dan kemampuan start lebih jelek sehingga harus menggunakan alat pemanas,
c. pemakaian bahan bakar boros.
2) Ruang bakar pusar.
Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara, sebagian udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam ruang bakar pusar, tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang bakar utama melalui saluran tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di tuang bakar utama.
Gambar 3. Ruang bakar pusar
Keuntungan ruang bakar pusar adalah:
a. dapat menghasilkan putaran tinggi, karena turbulensi yang sangat baik pada saat kompresi,
b. Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin,
c. putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lebih lembut, menyebabkan jenis ini cocok untuk mobil.
Kerugian ruang bakar pusar adalah:
a. konstruksi kepala silinder rumit,
b. efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang bakar langsung,
c. penggunaan alat pemanas tidak begitu efektif, sebab ruang bakar sangat luas,
d. detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.
3) Ruang bakar Air Cell
Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell dan terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang disemprotkan ke air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell bertambah. Bila torak bergerak ke TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar utama membantu menyempurnakan pembakaran. Pada ruangbakar ini tidak memerlukan pemanas.
Gambar 4. Ruang bakar Air Cell
Keuntungan ruang bakar air cell adalah:
a. mesin bekerja lebih lembut karena pembakaran terjadi secara berangsur-angsur,
b. tidak memerlukan pemanas,
c. gangguan nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
Kerugian ruang bakar air cell adalah:
a. saat injeksi bahan bakar sangat mempengaruhi kemampuan mesin,
b. suhu gas buang sangat tinggi karena pembakaran lanjut sangat panjang,
c. bahan bakar boros.

semoga bermanfaat

referensi : 
Tim FT UNY.2004.  Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Diesel. Yogyakarta.

Thursday 10 April 2014

Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel

1) Pengertian Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling penting di antara sistem-ssitem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar yang baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal. Sebaliknya sistem injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat dapat menyebabkan tenaga mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin saja mesin diesel tidak dapat dijalankan sama sekali. Banyak orang yang menyatakan bahwa sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan jantung hidup matinya mesin.
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangfka memperoleh tenaga.

2) Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar
Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas, maka fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:
a) Menyimpan bahan bakar
b) Menyaring bahan bakar
c) Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
d) Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
e) Memajukan saat penginjeksian bahan bakar
f) Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran bahan bakar
g) Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

3) Syarat sistem injeksi bahan bakar mesin diesel
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.
b) Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.
c) Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.
d) Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

4) Komponen-komponen Sistem Injeksi Bahan Bakar
Mesin Diesel
secara umum komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel adalah:
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel dapat dibedakan menjadi 2 (dua) cara yaitu:
a) Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (inline fuel injection pump)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa secara
individual. Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection)
b) Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

semoga bermanfaat

Thursday 13 March 2014

Ketel Uap

Pengertian Ketel Uap
Uap ( steam ) dalam pembicaraan selanjutnya dimaksudkan uap air yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air (cair) menjadi uap (gas) dengan cara pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas, yang diperoleh dari sumber panas, misalnya : dari pembakaran bahan bakar (padat, cair, gas) dan gas panas sebagai proses kimia serta tenaga nuklir.
     Penguapan bisa saja terjadi disembarang tempat dan waktu pada tekanan normal (atm mutlak), bila diatas permukaan zat cair tekanan turun atau diturunkan dibawah tekanan mutlak, uap air yang terjadi(dihasilkan) dengan cara demikian tidak mempunyai energi potensial , jadi tdak dapat digunakan sebagai sumber energi.

Klasifikasi Ketel Uap
Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang mengklasifikasi ketel uap tergantung pada sudut pandang masing-masing.

(syamsir A. Muin : 1998 ) Dalam kelasnya ketel uap dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
Ketel pipa api ( fire tube boiler)
   a. fuida yang mengalir dalam pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran) yang membawa energi panas (thermal energi), yang secara mentransfernya ke air ketel ketel melalui bidang pemanas (heating surfacetujuan pipa-pipa api ini adalah untuk mempermudahkan distribusi panas (kalori) pada air ketel .
Ketel pipa air ( water tube boiler)
   b. fuida yang mengalir dalam pipa adalah air,  energi panas ditranfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) ke air ketel.

2. Berdasarkan pemakaiannya
   a. Ketel stasioner adalah ketel-ketel yang didudukannyadiatas fundasi yang tetap.
   b. Ketel mobil adalah ketel yang dipasan pada fundasi yang berpindah pindah (mobil) , seperti boiler lokomotif, ketel kapal dll.

3. Berdasarkan letak dapur (furnace positition)
   a. Ketel dengan pembakaran didalam, dalam hal ini dapur berada dibagian dalam ketel. Kebanyakan ketel pipa api menggunakan sistem ini.
   b. Ketel dengan pembakaran diluar, dalam hal ini dapur berada dibagian luar ketel. Kebanyakan ketel pipa air menggunakan sistem ini.

4. Menurut jumlah lorong
   a. Ketel dengan lorong tunggal ( single tube steam boiler)
   b. Ketel dengan lorong ganda ( multi tubuler steam boiler

5. Tergantung pada poros tutup drum (shell)
   a. Ketel tegak
   b. Ketel mendatar

6. Menurut bentuk dan letak pipa
   a. Ketel dengan pipa lurus, bengkok dan berlekak lekuk.
   b. Ketel dengan pipa miring-datar dan miring-tegak .

7. Menurut sistem peredarab air ketel
   a. ketel dengan peredaran alami (natural circulation steam boiler), peredaran air dalam ketel terjadi secara alami, yaitu air yang ringan naik dan yang berat turun, sehingga terjadi aliran conveksi alami.
   b. Ketel dengan aliran paksa (forced circulation steam boiler), aliran paksa diperoleh dari pompa sentrifugal yang digerakkan dengan motor listrik. Sistem aliran ini biasanya dipakai pada ketel-ketel yang bertekanan tinggi.

8. Tergantung pada sumber panasnya untuk pembuatan uap
   a. Ketel uap dengan bahan bakar alami
   b. Ketel uap dengan bahan bakar buatan
   c. Ketel uap dengan dapur listrik
   d. Ketel uap dengan dapur nuklir.

Fungsi Ketel Uap
Ketel uap berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas.

Komponen Ketel Uap
1. Komponen utama
   a. Dapur, sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
   b. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energi pembakaran ( energi panas) menjadi energi potensialuap (energi panas).

2. Komponen lainnya ( pendukung)
   a. Corong asap dengan dengan sistem tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi secara efektif.
   b. Sistem pemipaan, seperti pipa api pada pada ketel pipa api, pipa-pipa air pada ketel pipa air, memungkinkan sistem penghantar kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas dengan air ketel.
   c. Sistem pemanas uap lanjut,sistem pemanas udara pembakaran serta sistem pemanas air pengisi ketel, berfungsi sebagai alat untuk menaikan efesiensi ketel.

semoga bermanfaat

Sunday 2 March 2014

Komponen Utama Sepeda Motor

Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motorpun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas:
1. Sistem mesin
2. Sistem kelistrikan
3. Rangka/chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu:

1. Sistem Mesin
Terdiri atas :
a. Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian:
- Mesin/engine
- Sistem bahan bakar
- Sistem pelumasan
- Sistem pembuangan
- Sistem pendinginan
b. sistem transmisi penggerak
merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa:
- Mekanisme kopling
- Mekanisme gear
- Transmisi
- Mekanisme starter

2. Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi menjadi:
- Kelompok pengapian
- Kelompok pengisian
- Kelompok beban

3. Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah:
- Rangka
- Kelompok kemudi
- Kelompok suspensi
- Kelompok roda
- Kelompok rem
- Tangki bahan bakar
- Tempat duduk
- Fender

semoga bermanfaat!!!!!!!!!!

Thursday 13 February 2014

Sistem Starter Pada Sepeda Motor

Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putar bagi mesin untuk  memulai siklus kerja mesin atau untuk memberikan garekan awal pada mesin sehingga mesin dapat bergerak (hidup).Pada sepeda motor  ada dua Jenis  starter yaitu :
1.Sistem Starter Manual / Kick Starter
       Merupakan sistem starter dengan menggunakan tuas/engkol, dan  dihubungkan ke poros engkol melalui serangkaian mekanisme  poros, pegas dan roda gigi penghubung. Sistem starter tipe ini dioperasikan secara manual, untuk dapat menghidupkan mesinmaka kita perlu mengoperasikan sistem starter dengan cara  menekan/menginjak tuas/engkol starter sampai mesin hidup
2.Sistem Starter Elektrik
Pada umumnya menggunakan motor listrik, yang dipasangkan/  dihubungkan dengan poros engkol menggunakan perantara roda  gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan momen yang  besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain  yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor starter harus  sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter menggunakan motor  seri arus searah (DC).

A.Komponen Sistem Starter Elektrik
1) Baterai, merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk  mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada sepeda motor  menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter,  lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik  dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan  sesuai beban/sistem yang memerlukannya.
2) sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan dan konslet.
3) Kunci Kontak, berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung  dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor.
4) Relay Starter (Magnetic Switch), sebagai relay utama sistem  starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang  disalurkan dari baterai ke motor starter.
5) Saklar Starter (Starter Switch), berfungsi sebagai saklar starter  yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON.
6) Motor Starter, merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe  DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi  tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk  menghidupkan mesin


Gambar 1. Komponen Sistem Starter Elektrik

B. Skema Rangkaian Sistem Starter Elektrik
Gambar 2. Skema Rangkaian Sistem Starter Elektrik

C. Prinsip kerja Sistem Starter Elektrik
1) Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.
2) Saat Kunci Kontak On
a) Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem starter belum bekerja
b) Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan.
Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai  Sekering  Kunci Kontak (ON)  Kumparan Relay Starter  Tombol Starter (START)  massa. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay startersehingga menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk menghidupkan mesin.

D. komponen - komponen motor starter
1. tutup motor berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap.
2. armature berfungsi sebagai penghasil momen putar. pada armature terdapat komutator yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature.
3. sikar berfungsi sebagai penghantar arus listrik kekumparan armature melalui komutator.
4. pemegang sikat berfungsi sebagai rumah sikat . didalam rumah sikat terdapat pegas berfungsi menekan sikat agar terhubung dengan komutator.
5. tutup depan dan belakang berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi.
6. gasket sebagai perapat antara tutup bagian depan dan belakang.
7. roda gigi reduksi membuat perbandingan antara putaran output motor starter dan roda gigi pinion yang memutar poros engkol. tujuannya agar didapatkan momen puntir yang lebih besar.


 gambar 3 komponen - komponen motor starter
 semaga bermanfaat!!!!!