Monday, 23 December 2013

Macam-Macam Sistem Pemindah Tenaga

Assalamualaykum wr.wb

Mobil adalah suatu alat tranportasi yg sudah tidak asing bagi kita, tapi bagaimana sebenarnya mobil dapat bergerak? dan apasaja tipe penggeraknya? langsung aja kita bahas.

Kendaraan dapat berjalan/ bergerak karena ada system yang memindahkan tenaga/ momen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda yang dihubungkan dengan gardan (differensial). Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe yaitu :

1. Front Engine Rear Drive (FR)   

Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen system pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda (wheel).Gambar 1. Kendaraan mesin depan penggerak roda belakang (FR)




2. Front Engine Front Drive (FF)     
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan roda (wheel).Gambar 2. Kendaraan mesin depan penggerak roda depan (FF)





3. Rear Engine Rear Drive (RR)       
Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi: kopling (clutch), transmisi (transmissions),differential, rear axle dan roda (wheel)





4. Four Wheel Drive (FWD)       
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen -komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front propeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft,rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel)Gambar 3. Kendaraan mesin depan penggerak roda depan dan belakang (4WD)




semoga bermanfaat

Wednesday, 18 December 2013

Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel

assalamualaykum wr.wr
apa kabar sobat , semoga baik" saja dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. langsung saja , kali ini saya akan coba memposkan hasil tugas sya beberapa waktu lalu yaitu mengenai Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel

Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).

Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi langsung dimana injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.

Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion chamber). Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.

Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang bakar.

Ada dua tipe pompa injeksi pada sistem bahan bakar diesel yaitu pompa injeksi in-line dan pompa injeksi distributor.

      1.       Pompa injeksi in-line







  • keterangan:

  • 1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
  • 2. Fuel line (pipa bahan bakar)
  • 3. Priming pump (pompa priming)
  • 4. Feed pump
  • 5. Water Sedimenter dan Fuel filter
  • 6. Injection pump (pompa injeksi)
  • 7. Injection pipe (pipa injeksi)
  • 8. Injection nozzle (injektor)
  • 9. Over flow pipe (pipa pengembali)

  • Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:

  • 2.  Pompa injeksi distributor

  • n    keterangan:
          1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
          2. Fuel line (pipa bahan bakar)
          3. Water sedimenter dan fuel filter
          4. Priming pump (pompa priming)
          5. Injection pump (pompa injeksi)
          6. Injection pipe (pipa injeksi)
          7. Injection nozzle (injektor)
          8. Over flow pipe (pipa pengembali)
           9. Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:



        semoga bermanfaat!!!!!!

       sumber: m-edukasi.net

    Friday, 13 December 2013

    sistem karburator sepeda motor

    Assalamualaykum wr.wb
    apa kabar sobat, semoga baik" saja. kali ini saya akan memenuhi janji saya yang kemaren yaitu memposkan sistem" pada karburator. langsung saja ini dia:


    1. Sistem Choke
    Normalnya bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran pemasukan, silinder ke bagian lain hingga terbakar, saat mesin masih dingin, dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya bila menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut, karena kesulitan pengabutan dilengkapi sistem choke untuk mengatasi situasi tersebut.
    Sistem choke dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter pluger (katup choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. Ketika katup gas tertutup, starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui elektrik atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh pada bagian fuel injection port. Jumlah bahan bakar diatur oleh starter jet dan mengalir melalui starter pipe dimana terdapat air blood hole (lubang udara) dan udara awal bercampur dengan bahan bakar mengalir melalui lubang udara tersebut menghasilkan campuran yang jenuh masuk ke ruang plunger (katup choke). Selanjutnya udara kedua bercampur dengan bahan bakar yang berasal dari starter jet, membentuk campuran yang lebih optimum untuk menyalakan mesin, mengalir melalui fuel injection port ke mesin dalam bentuk uap / kabut.
    Dengan sistem choke percampuran bahan bakar dan udara diatur oleh jet, campuran yang konstan dapat diperoleh dan penyalakan mesin dapat dilakukan dengan mudah. Dengan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.
                  Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakan untuk menarik dan membuka starter plunger (katup choke) tapi ada satu sistem mekanis yang berfungsi secara otomatis, choke otomatis dapat dipakai dibeberapa bentuk kegunaan.
    Disini kita akan melihat PTC tipe pemanas yang dipakai oleh SUZUKI.
    PTC (Positive Temperature Cocflicient) adalah mekanisme choke tipe pemanas aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnit dialirkan ke bagian pemanas pada PTC yang terbuat dari keramik. Panas yang terjadi membuat thermowox mengembang dan mengaktifkan starter plunger. Akibatnya terjadi suatu aliran penyemburan yang bervariasi.
    -Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai respon dari naik/turunnya temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (strater plunger).
    - Mesin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit listrik, PTC berfungsi, katup choke terdorong kebawah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka. PTC terus menghasilkan panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger tertekan kebawah, saluran choke tertutup sepenuhnya.

    2. sistem Putaran Langsam
    Dari putaran langsam kekecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka celah antara jet needle (jarum) dan needle jet (saluran) kecil. Juga karena putaran rendah, vacum yang terjadi sangat lemah/terbatas sehingga tidak terjadi aliran pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot sistem.
    Ada dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang, penggunaan satu atau dua lainnya tergantung pada karakter mesin.
    Yang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection port) . Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimanan saluran bypass berada sebagai lubang / saluran kedua ( two-hole-type ). Sebagian besar yang menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil.
    a) Tipe Lubang Tunggal
    Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara, menghasilkan campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan out let. Kemudian dicampur dengan sedikit udara dari saluran utama, maka akan menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja mesin , kemudian dialirkan kesilinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air screw pada karburator.
    b) Tipe dua lubang
    Saluran pilot out let terletak lebih kearah mesin dari pada katup gas bypass terletak pilot out let Hampir ditengah antara dan needle jet
    seperti terlihat pada gambar (1) saat mesin berputar stasioner katup gas terbuka sangat sedikit, udara yang diatur yang diatur 0leh pilot air srew bercampur dengan bahan bakar yang diatur oleh pilot jet. Pada bagian bypass udara dan bahan bakar dicampur untuk menguruskan campuran. Pada saat yang sama campuran juga terjadi dan dialirkan melalui pilot outet let. Pada gambar (2) katup katup gas terbuka lebar, campuran yang dialirkan hanya melalui pilot out let menjadi kurang memadai, dan tambahan kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.

    3. sistem Putaran Cepat
    Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan menengah sampai tinggi. Saat katup gas tebuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan bahan bakar terhisap melalui jet needle. Tipe VM karburator dilengkapi dengan pilot system dan main system yang berdiri sendiri-sendiri. Main system ada dua cara : pertama bleed type dan yang lain premary type.
    a) Bleed Type
    Sebuah saluran udara ditempatkan ditengah diantara needle jet dan udara dialirkan melalui air jet bleed hole, memenuhi kebutuhan saat kecepatan menengah sampai tinggi.
    b) Primary Type
    Tidak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. Udara dari primary air diatur oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle jet premary choke dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi semburan pada mesin.

    4. Sistem Percepatan
    Pada waktu mesin mengalami percepatan (mesin di gas dengan tiba-tiba), throttle valve (untuk karburator tipe venturi tetap maupun tipe CV) atau throttle piston atau skep (untuk karburator tipe variable venturi) akan membuka secar tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dibanding udar, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran tiba-tiba menjadi kurus sedangkan mesin berputar dengan tambahan beban untuk keperluan percepatan tersebut. Untuk mendapatkan campuran yang gemuk, maka pada waktu percepatan, karburator dilengkapi dengan “pompa percepatan”. Salah satu bentuk mekanisme sistem percepatan pada karburator sepeda motor adalah seperti terlihat pada gambar di bawah. Mekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika throttel dibuka dengan tiba-tiba maka plunyer pompa menekan bahan bakar yang dibawahnya. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang keluar melalui pengabut utama (main jet) akan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar dengan tiba-tiba, throttle lever (tuas gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle lever tadi akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah. Karena ujung pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau menekan sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang pengeluaran bahan bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan bercampur dengan udara pada venturi.
    Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke bawah membuat pump chamber membesar lagi. Karena desain/rancangan valve (katup) yang ada di pum chamber dibuat berlawanan arah antara katup masuk dan katup keluar, maka pada saat diapragma ke bawah katup masuk terbuka sedangkan katup keluar menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut, membuat bahan bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan siap untuk dipakai kembali. Demikian beberapa sistem dengan car kerja yang umumnya dipakai pada karburator. Jika semua sistem tersebut digabungkan pada sebuah karburator maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat kompleks.

    semoga bermanfaat!

    Saturday, 7 December 2013

    Karburator Sepeda Motor

    assalamualaykum wr.wr
    apa kabar sobat , semoga baik" saja dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. langsung saja , kali ini saya akan coba memposkan hasil tugas sya beberapa waktu lalu yaitu mengena karburator pada sepeda motor

    Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor
    Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
    Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda motor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional). Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau EFI (electronic fuel injection). Dalam sistem ini, peran karburator yang terdapat pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau dikenal ECU (electronic control unit) atau kadangkala ECM (electronic/engine control module).
    Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin. Komponen-komponen sistem bahan bakar dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.


    Gambar 1 Komponen Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor
    komponen Karburator sepeda motor
    karburator adalah sebuah alat terdiri dari beberapa komponen yang berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara sesuai kebutuhan sebelum masuk ke ruang pembakaran. berikut komponen dan fungsi karburator
    gambar 2  karburator sepeda motor
    1. Mangkok karburator(float chamber) Berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar sementara sebelum digunakan.
    2. Klep/jarum pelampung(floater valve) Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkuk karburator.
    3. Pelampung(floater) Berfungsi mengatur bahan bakar agar tetap pada mangkuk karburator.
    4. Skep/katup gas(throtle valve) Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.
    5. Pemancar jarum(main nozzle/needle jet) Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor di gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
    6. Jarum skep/jarum gas(Needle jet) Berfungsi mengaturbesarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas.
    7. Pemancar besar(main jet) Berfungsi memancarkan bahan bakar ketika motor di gas penuh(tinggi)
    8. Pemancar kecil/stationer(slow jet) Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu lamsam/stationer.
    9. Sekrup gas/baut gas(trhottle screw) Berfungsi menyetel posisi skep sebelum di gas.
    10.Sekrup udara/baut udara(air screw) Berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar,
    11. Katup cuk(choke valve) Berfungsi menutup udala luar yang akan masuk ke dalam karburator sehingga gas menjadi kaya, digunakan pada waktu start.

     Prinsip kerja karburator
    Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray). Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vacum (tekanan dibawah atmosfir) terjadi di (b).
    Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan semburan terjadi pada gasoline (b). Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan semakin banyak gasoline yang disemprotkan / disemburkan

    Gambar 3 ,Prinsip Kerja Karburator
    Aturan Kerja Karburator.
    Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan sebagai Berikut :
    • Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
    • Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai kecepatan mesin.
    • Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
    untuk terkait sistem"nya seperti sistem cuke dll bisa dilihat d entri selanjutnya
    semoga bermanfaat.!!!!!

    Wednesday, 19 June 2013

    SISTEM REM



    SISTEM REM

    Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
     
    sistcm rem hidrolik dasar kerja pengereman Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek


    Tanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.
    Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar
    terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
     

    3.1 Macam-macam rem
    Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
    3.1.1Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
    Rem hidrolik
    Rem pneumatik
    3.1.2 Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
    3.1.3 Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
    digunakan pada truk dan kendaraan berat.
    3.2 Rem hidrolik
    Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada gambar.











    Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.
    3.2.1Master silinder
    Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
    Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
    pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
    tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
    untuk membuka katup
     


    Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada “di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder

    3.2.2 Boster rem
    Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
    memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.

    Cara kerja boster rem:
    Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka  sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan (lihat)
    Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan  dengan torak pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber  hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacuman yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak  piston ke posisi semula.
    3.2.3Katup pengimbang
    Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
    model katup pengimbang  penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar (3.33 di atas).

    3.2.4 Rem model tromol
    Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan  dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan
    yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.
     
    3.2.4.1 Backing plate 
    Backing plate
    dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.
    3.2.4.2 Silinder roda
    Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
    3.2.4.2.1 Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah
    3.2.4.2.2 Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah

    3.2.4.3 Sepatu rem dan kanvas
    Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat gambar dibawah.
    3.2.4.4 Tromol rem.
    Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
     memperlihatkan salah satu tipe rem tromol yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
    Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
    searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe.
    Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai
    trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur
    keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .

    3.2.5 Rem model cakram
    Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
    dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada gambar

     dan contoh konstruksinya diperlihakan pada
     
    3.3 Cara Pembongkaran pada rem tromol

     3.3.1   Posisikan mobil tidak bergerak maju dan mundur.
     3.3.2   Kendorkan mur roda sebelum di dongkrak.
     3.3.3   Lalu mobil di dongkrak dan lepaskan roda.
     3.3.4   Lepas tromol rem.
    Catatan :
    Bila tromol sulit dilepaskan lakukan langkah-langkah berikut:
    3.3.4.1 Gunakan baut 12 untuk membuka tromol.
    3.3.4.2 Kurangi penyetelan sepatu rem dengan menggunakan penyetel.
    3.3.4.3 Gunakan pemukul (palu) bila benar-benar sulit.
    3.3.5   Lepaskan pegas pembalik dengan menggunakan obeng untuk mencongkel.
     3.3.6   Lepas pen penahan sepatu rem, kemudian lepas sepatu remnya.
     3.3.7   Lepas karet penutu debu, seher roda dan penyetelnya.


    3.4Cara merakit rem tromol

     3.4.1   Pasang seher dan penyetel pada silinder roda.
     3.4.2   Pasang karet penutup debu / pelindung.
     3.4.3   Pasang sepatu rem, lalu pasangkan pen penguncinya.
     3.4.4   Pasang pegas pembalik, jika susah gunakan obeng untuk mencantolkannya.
     3.4.5   Pasang tromol rem.
     3.4.6   Setel celah antara kanvas rem dengan tromol bagian dalam.
     3.4.7   Setelah itu lakukan bleading. 

    PEMBUANGAN ANGIN PALSU (BLEADING)
                Pada proses bleading harus dikerjakan oleh dua orang tidak bias dilakukan sendiri. Satu orang menginjak-nginjak pada bagian pedal dan yang satu pada nepel rem.
    Cara Pembuangan Angin Palsu (Bleading):
    Injak-injak atau kocok-kocok pada bagian pedal lalu tahan, terus kendorkan nepel dengan cepat dan tutup kembali. Lakukan dengan cara berulang-ulang kali untuk mendapatkan jarakpedal rem yang tepat.