SISTEM REM
Sistem
rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
sistcm rem
hidrolik dasar kerja pengereman Rem bekerja
dengan dasar pemanfaatan gaya gesek
Tanaga
gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan
menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar.
Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
3.1 Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
3.1.1Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
Rem pneumatik
3.1.2 Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
3.1.3 Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
digunakan pada truk dan kendaraan berat.
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :
3.1.1Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik
Rem pneumatik
3.1.2 Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
3.1.3 Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang
digunakan pada truk dan kendaraan berat.
3.2 Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada gambar.
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada gambar.
Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.
3.2.1Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
Bila pedal rem ditekan, batang
piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet
untuk membuka katup
Bila pedal rem dibebaskan, maka
piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet
port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet
tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada “di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan
cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu
terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem
atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada
pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
3.2.2 Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
memperlihatkan salah satu model
boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja
boster rem:
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan (lihat)
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan (lihat)
Bagian depan piston yang
menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master
silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber hubungan lagi
dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacuman yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston
ke posisi semula.
3.2.3Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
model
katup pengimbang penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar (3.33
di atas).
3.2.4 Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.
3.2.4.1 Backing plate
Backing plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.
Backing plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.
3.2.4.2 Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
3.2.4.2.1 Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah
3.2.4.2.2 Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
3.2.4.2.1 Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah
3.2.4.2.2 Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah
3.2.4.3 Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat gambar dibawah.
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil). Lihat gambar dibawah.
3.2.4.4 Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
memperlihatkan salah satu tipe rem
tromol yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini
bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu
berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong
sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai
trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur
keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
3.2.5 Rem model cakram
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada gambar
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada gambar
3.3 Cara Pembongkaran pada rem
tromol
3.3.1
Posisikan mobil tidak bergerak maju dan mundur.
3.3.2
Kendorkan mur roda sebelum di dongkrak.
3.3.3
Lalu mobil di dongkrak dan lepaskan roda.
3.3.4 Lepas
tromol rem.
Catatan :
Bila tromol sulit
dilepaskan lakukan langkah-langkah berikut:
3.3.4.1 Gunakan baut 12 untuk membuka tromol.
3.3.4.2 Kurangi penyetelan sepatu rem dengan
menggunakan penyetel.
3.3.4.3 Gunakan pemukul (palu) bila benar-benar sulit.
3.3.5
Lepaskan pegas pembalik dengan
menggunakan obeng untuk mencongkel.
3.3.6
Lepas pen penahan sepatu rem, kemudian lepas sepatu remnya.
3.3.7
Lepas karet penutu debu, seher roda dan penyetelnya.
3.4Cara merakit rem tromol
3.4.1
Pasang seher dan penyetel pada silinder roda.
3.4.2
Pasang karet penutup debu / pelindung.
3.4.3
Pasang sepatu rem, lalu pasangkan pen penguncinya.
3.4.4 Pasang
pegas pembalik, jika susah gunakan obeng untuk mencantolkannya.
3.4.5
Pasang tromol rem.
3.4.6
Setel celah antara kanvas rem dengan tromol bagian dalam.
3.4.7
Setelah itu lakukan bleading.
PEMBUANGAN
ANGIN PALSU (BLEADING)
Pada proses bleading harus
dikerjakan oleh dua orang tidak bias dilakukan sendiri. Satu orang
menginjak-nginjak pada bagian pedal dan yang satu pada nepel rem.
Cara
Pembuangan Angin Palsu (Bleading):
Injak-injak
atau kocok-kocok pada bagian pedal lalu tahan, terus kendorkan nepel dengan
cepat dan tutup kembali. Lakukan dengan cara berulang-ulang kali untuk
mendapatkan jarakpedal rem yang tepat.
No comments:
Post a Comment