Unsure-unsur yang terkandung dalam bahan bakar hidrokarbon mempunyai kecendrengungan sifat antara (H^+) dan negative (C^-) dimana jumlahnya tidak sama. Jumlah unsure positif dan negative yan g tidak sama pada zat tersebut dapat dipengaruhi medan magnet. Penggunaan magnet ditunjukan untuk menimbulkan ionisasi pada bahan bakar. Proses ionisasi diperlukan agar bahan bakar lebih mudah mengikat oksigen selama proses pembakaran dan mengurangi produk hidrokarbon yang tidak terbakar hasil proses pembakaran bahan bakar. Hal ini disebabkan ukuran struktur molekul bahan bakar akan berubah menjadi ikatan yang lebih kecil akibat megnetisasi (Putra, 2010). Ukuran molekul yang lebih kecil secara langsung akan berakibat pada semakin mudahnya proses pembakaran dalam ruang bakar.
Sumber : Toni Dwi Putra, 2010
Medan magnet yang cukup kuat pada molekul hidrokarbon menyebabkan reaksi penolakan antarmolekul hidrokarbon (de-clustering) sehingga terbentuk arak yang optimal antar molekul hidrokarbon dengan oksigen. Gugus molekul polar dipengaruhi oleh medan magnet sehingga gugus tersebut semakin aktif dan terorientasi sesuai dengan arah medan magnet. Hal ini mengakibatkan penolakan antar molekul, sehingga terjadi fenomena de-clustering. Pada akhirnya oksigen akan lebih mudah bereaksi dengan molekul yang menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna (Chalid. N, Adiiwar, & Darsono. N, 2005)
Pemecahan gumpalan-gumpalan (de-clustering) molekul hidrokarbon ini dapat dijelaskan juga melalui teori momen ikatan. Sebagai contoh, apabila ikatan polar seperti O-H berada dalam medan magnet, maka ikatan akan mengalami sejumlah gaya balik tertentu. Gaya ini secara sederhana mendorong medan magnet untuk membebaskan ikatan dalam medan. Ikatan yang lebih polar mengalami gaya yang lebih besar daripada ikatan yang kuran polar. Ikatan H-C termasuk ikatan non polar, karena nilai momen ikatannya hanya sebesar 0,4 Debye. Namun medan magnet yang kuat dapat mengganggu dan mempengaruhi ikatan H-C. meskipun ikatan antara atom H-C tidak sampai terlepas, kekuatan ikatannya akan sedikit melemah, sehingga atom hydrogen dan karbon akan lebih mudah bereaksi dengan oksigen dalam proses pembakaran (Chalid. N, Adiiwar, & Darsono. N, 2005).
No comments:
Post a Comment