Sunday, 15 March 2020

Cara Membaca Cylinder Bore Guage

Bore guage adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat measuring point yang dapat bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod yang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran replacement rod dengan panjang tertentu. Disamping itu juga terdapat replacement washer yang tebalnya mulai dari 1 – 3 mm. Replacement securing thread adalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci agar replacement rod dan washernya tidak lepas pada saat bore guage digunakan.

Pengukuran diameter silinder dengan bore guage memerlu-kan alat ukur lain yaitu mistar geser (jangka sorong) dan mikrometer.

cara mengukur diameter silinder dengan bore guage.

a) Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,30 mm.

b) Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm yaitu replacement rod 75 mm + replacement washer 1 mm.

c) Pasang replacement rod pada bore guage.

d) Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar seper-ti pada gambar di bawah dan usahakan jarum dial gage tidak bergerak, misal diperoleh hasil pengu-kuran = 76,10 mm.
e) Masukkan replacement rod ke dalam lubang (silinder), goyangkan tangkai bore guage ke kanan dan ke kiri seperti pada gambar di bawah sampai diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)

f) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial guage, misal diperoleh 0,09 mm.

g) Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil pengu-kuran panjang replacement rod dengan besarnya penyim-pangan jarum bore gage. Jadi diameter silinder = 76,10 – 0,09 = 76,01 mm

semoga bermanfaat.





Thursday, 12 March 2020

Fungsi dan Cara Kerja Katup Thermostas pada Sistem Pendingin

Katup thermostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya.  dengan kata lain pada saat dingin termostat masih menutup sehingga air akan tetap bersirkulasi didalam mesin, sedangkan saat panas katuptermostat akan terbuka dan air akan mengalir ke radiator. Katup termostat biasanya dipasang pada saluran air keluar dari mesin ke radiator yang dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup saluran bila mesin dalan keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.

Ada 2 tipe thermostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan thermostat yang digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe wax ada yang menggunakan katup by pass dan tidak menggunakan katup by pass.
Gambar 1. Termostat tipe wax

Cara kerja katup thermostat adalah sebagai berikut: Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air pendingin naik sekitar 80 sampai dengan 90 derajat Celcius maka lilin akan memuai dan menekan karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup untuk membuka.

Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal dengan saluran pintas (by pass).

Cara kerja katup by pass pada thermostat dapat dilihat pada sistem pendingin mesin pada saat dingin dan panas (Gambar 4 dan gambar 5)

Gambar 4. Thermostat dengan katup by pass pada saat dingin

Gambar 5. Thermostat dengan katup by pass pada saat panas

Letak thermostat ada dua macam yaitu : tehermostat yang letaknya di saluran air masuk (water inlet) dan thermostat yang letaknya di saluran air keluar (water outlet).
(1) Thermostat yang letaknya di saluran air keluar. Apabila temperatur air masih rendah, maka thermostat menutup aliran air pendingin ke radiator. Air pendingin dipompa oleh pompa air langsung ke blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya melalui sirkuit by pass kembali ke pompa air.
Pada saat temperatur air pendingin telah panas, maka thermostat membuka sehingga cairan pendingin mengalir melalui thermostat ke radiator untuk didinginkan dan selanjutnya air kembali ke pompa air. Disamping itu air juga mengalir melalui sirkuit by pass.
(2) Thermostat yang letaknya di saluran air masuk Apabila temperatur air masih rendah, thermostat menutup saluran dan by pass valve membuka. Air pendingin dipompa ke blok silinder melalui kepala silinder, selanjutnya kembali ke pompa air melalui sirkuit by pass
Pada saat temperatur air pendingin menjadi tinggi, maka thermostat membuka saluran air dan by pass valve menutup. Air yang telah panas mengalir ke radiator untuk didinginkan, selanjutnya melalui thermostat dan kembali ke pompa air.

Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.

Wednesday, 11 March 2020

Komponen Radiator Dan Fungsinya

Fungsi Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara luar melalui sisrip-sirip pendingin yang dilalui oleh udara, sehingga panasnya akan dipindahkan atau ikut terbuang bersama udara.

Konstruksi radiator terdiri dari:
a) Tangki atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran masuk dari mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.
b) Inti radiator (radiator core)
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-pipa air. Udara juga dialirkandiantara sirip-sirip pendingin agar pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti radiator tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya
c) Tangki bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki bawah juga dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan melepas radiator.
Ada dua tipe inti radiator yang perbedaannya tergantung bentuk sirip-sirip pendinginnya, yaitu tipe plat (flat fin type) dan tipe lekukan (corrugated fin type) seperti terlihat pada gambar

Beberapa kendaaraan modern menggunakan radiator versi terbaru yaitu tipe “SR“.

Inti radiator tipe SR (single row) mempunyai susunan pipa tunggal sehingga bentuk radiator menjadi tipis dan ringan dibanding dengan radiator tipe lain.

Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.




Tuesday, 10 March 2020

Komponen Sistem Pendingin dan Fungsinya

seperti yang kita ketahui, pendinginan pada kendaraan bermotor ada 2 yaitu pendinginan udara dan pendinginan air. pendinginan udara biasa digunakan di sepeda motor atau mesin dengan cc kecil. sedangkan pada mobil selalu menggunakan pendigin air. Pada sistem pendingin air jumlah komponennya banyak, Pada umumnya komponen sistem pendingin air terdiri atas :

1. Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara luar melalui sisrip-sirip pendingin yang dilalui oleh udara, sehingga panasnya akan dipindahkan atau ikut terbuang bersama udara.
lebih lengkap baca fungsi dan bagian-bagian radiator

2. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping itu pada sistem pendinginan tertutup, tutup radiator berfungsi untuk mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan dingin atau panas

3. Pompa Air 
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa, sehingga air bisa dipompa keseluruh bagian mesin. Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal

4. Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. kipas raiator pada kendaraan biasanya menyerap udara sehingga udaranya akan terhisap melalui kisi-kisi radiator.

5. Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. dengan kata lain pada saat dingin termostat masih menutup sehingga air akan tetap bersirkulasi didalam mesin, sedangkan saat panas katuptermostat akan terbuka dan air akan mengalir ke radiator. 
lebih lengkapnya baca Fungsi dan Cara Kerja Katup Termostas pada Sistem Pendingin

6. Tangki reservoir
Tangki reservoir berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi kenaikan tekanan air karean suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap  dan akan mengalir ke tangki reservoir. Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman di tutup radiator maka air dalam tangki reservoir akan diisap kembali ke dalam radiator.

terimakasih semoga bermanfaat



Referensi :
Modul perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
Modul  pemeliharaan/ Servis Sistem Pendingin Dan Komponen-Komponennya.


Sunday, 8 March 2020

Pengujian pull in dan hold in Motor Starter

Dalam pengecekan motor starter biasanya kita harus melakukan beberapa pengujian pada motor stater dan yang biasa kita lakukan diantara pengujian pull-in dan hold-in. berikut penjelasan tentang cara pengujian motor starter:

a. Pengujian Pull-In
·         Lepas kabel field coil dari terminal C
·         Hubungkan baterai padda swit magnet. Periksa gerakan gigi pinion kearah luar. Jika gigi pinion tidak bergerak, ganti swit magnet.
Gambar 16. Pengujian pull in coil

b. Pengujian Hold-In
·         Dalam keadaan baterai masih terhubung , dan gigi pinion keluar, lepas kabel negative (-) dari terminal C. 
·         Periksa, gigi pinion masih tertahan diluar. Jika gigi pinion bergerak kedalam, ganti swit magnet.
Gambar 17 . pengujian hold in coil


c. Periksa gerakan kembali pinion
Lepas kabel negative (-) dari bodi swit. Periksa, gigi pinion bergerak kedalam kembali. Jika gigi pinion tidak bergerak kedalam, ganti swit magnet.
Gambar 18. Gerakan kembali pinion
semua pengujian di atas dilakukan secara berurutan, da dilakukan dalam sekali uji.

Pengujian tanpa beban
·         Hubungkan kabel field coil pada terminal C. pastikan kabel tidak terhubung dengan masa.
·         Hubungkan baterai dan armature pada starter.
·         Periksa, starter berputar lembut dan stabil serta gigi pinion bergerak keluar.

Gangguan pada motor starter , pada dasarnya dapat diketahui dari adanya pemakaian arus yang terlalu besar dan penurunan tegangan yang tidak normal. Besar kecilnya arus dapat diketahui menggunakan ammeter

Langkah pengujian:
Jepitlah motor starter dengan ragum untuk menghindarkan hal-hal yang tidak di inginkan
Pasanglah ammeter seperti gambar di bawah ini.
Gambar 19. Pengujian tanpa beban menggunakan ammeter

1.      Positif batere positif ammeter
2.      Negatif ammeter terminal 30 (B)
3.      Negatif batere bodi starter
4.       Kemudian hidupkan starter
5.      Amati besarnya penunjukkan jarum ammeter, setelah jelas matikan motor starter

Amati besarnya penunjukkan jarum apakah sudah sesuai dengan spesifikasi
Jenis – jenis mesin
Penggunaan arus
Batas tegangan
Mesin-mesin kecil
50-70 A

Mesin-mesin sedang
60-90 A
±(11,5 volt) untuk sistem 12 volt
Mesin-mesin berat
90-150 A



itu tadi penjelasan tantang beberapa penguujian pada motor sarter jika mengalami masalah. semoga bermanfaat

Saturday, 7 March 2020

Cara kerja starter mobil

lanjut lagi, setelah dua postingan tentang starter mobil sebelumnya bisa kalian lihat di arsip, sekarang kita akan membahas bagaimana cara kerja pada motor starter mobil:

a.       Kunci kontak posisi start
Gambar 13. Kunci kontak posisi start
Pada saat ini hold in dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, karena arah arus yang mengalir sama. Akibatnya plunger akan bergerak ke arah main switch sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kearah posisi berkaitan dengan ring gear. Karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu relatif kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dan ring gear menjadi lembut. Pada saat ini main contak plate belum menutup main switch.

b.      Pada saat pinion berkaitan penuh dengan ring gear
Bila piniongear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mutup main switch
diterminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak tidak dapat mengalir tetapi kontak plat
ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersaman dengan itu arus yang besar akan mengalir dari 
batterai masuk melalui terminal 30, main kontak plate , field coil, armature dan massa. Akibatnya 
starter dapat menhasilkan momen puntir yang besar yang digunakan untuk memutar ring gear.
Gambar 14. Pada saat pinion berkaitan penuh dengan ring gear

c.       Pada saat kontak posisi ON
Gambar 15. Pada saat kontak posisi ON
Sesudah starter swich ke ON, main switch dalam keadaan belum bebas dari kontak plate. Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga keduanya saling saling menghilangkan gaya magnetnya, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring  mengembalikan kontak plate keposisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear lepas dari perkaitan dengan ring gear.

itu tadi sedikit penjelasan tentang proses kerja motor starter pada mobil, mulai dari diam hingga bisa menggerakkan mesin. semoga bermanfaat.

Friday, 6 March 2020

Kompnen motor starter dan fungsinya

Dari postingan yang sebelumya saya sudah menjelaskan tentang fungsi dan macam-macam sistem motor starter , dan  berikut merupakan komponen – komponen motor starter tipe biasa ( konvensional ) atau biasa kita sebut dinamo starter , sebagai berikut

a.       Magneting switch (selenoid)

Magneting switch (selenoid) terdiri dari hold in dan pull in coil seperti terlihat pada gambar 1. Magneting switch dioperasikan oleh gaya magnet yang dibangkitkan dalam kumparan dan mempunyai dua fungsi yaitu :

Ø  Mendorong pinion gear sehingga berkaitan dengan ring gear

Ø  Bekerja sebagai main switch atau relai yang memungkinkan arus besar mengalir dari battry ke motor starter
Gambar 1. Kontruksi Magneting switch

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
Ø  Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
Ø  Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
Ø  Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak

b.      Yoke, pole core dan fiel coil
Ø  Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikatkan dengan sekrup.
Ø  Pule core berfungsi sebagai penompang fiel coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh fil coil saat dialiri listrik.
Ø  Fiel coil berfungsi membangkitkan medan magnet. Pada starter biasanya digunakan empat fiel coil yang berarti mempunyai empat kore. Fiel coil terbuat dari lempengan tembaga, dengan maksut memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup besar.
Gambar 2. Yoke, pole core dan fiel coil
c.       Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar. Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator, serta kumparan armature.

Gambar 3. Armature

d.       Armature brake
Armatur brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus. 

e.      Brush atau sikat-sikat
Brush terbuat dari tembaga lunak dan karbon yang berfungsi untuk meneruskan arus listri dari fiel coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya stater mempunyai empat brush yang dikelompokkan menjadi 2 :
1.      Dua buah disebut dengan brush positif
2.      Dua buah disebut dengan brush negatif
Gambar 5 brush terangkai

f.       Drive lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus saat mesin sudah hidup.
Gambar 5. Drive lever
g.      Starter clutch dan pinion gear
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda penerus (ring gear) melalui pinion gear, sehingga ring gear berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil jika roda penerus cenderung memutar pinion gear.

Gambar 6. Starter clutch dan pinion gear
Pada saat start :
Jika outer race berputar lebih cepat dari inner race, maka roller akan terdorong oleh pegas ke sisi yang sempit, akibatnya inner race ikut berputar .
Setelah mesin hidup :
Jika inner race berputar lebih cepat dari outer race ( karena terbawa oleh putaran fly wheel ), roller akan terbawa ke sisi yang lebih lebar ( melawan pegas ), akibatnya inner race tidak berhubungan dengan outer race .
Gambar 7. Cara kerja Starter clutch
h.        rear end frame

menutupi brush dan brush holder dan comutator, terdapat bushing yang menumpu armature shaft serta tempat terpasangnya brake spring.
gambar 8. rear end frame
i.      drive end frame
tempat melekatnya starter motor keblok masin serta menutupi overruning clutch, drive lever serta terdapat bushing yang menumpu armature shaft.

Gambar 9. Drive end frame
terimakasih, semoga bermanfaat


Fungsi dan Macam-macam Starter pada Mobil

Sistem starter

1.      Fungsi  sistem starter

Fungsi dari sistem starter pada kendaraan adalah untuk memberikan garekan awal pada mesin atau memutar fly wheel yang terhubung dengan poros engkol sehingga mesin dapat bergerak (hidup).
Gambar 1. Motor starter pada kendaraan

2.      Macam – macam sistem starter

a.       Sistem starter mekanik
Sistem ini menggunakan engkol pemutar untuk memutar poros engkol. Ujung engkol pemutar mempunyai nok menggerakkan poros engkol melalui pully yang ujungnya berlubang serong. Orang yang memutar engkol berada pada bagian depan kendaraan. Sistem starter jenis ini biasanya digunakan pada kendaraan roda dua atau sepeda motor, tapi sekarang sudang jarang digunakan lagi atau masih digunakan tetapi hanya sebagai cadangan.

b.      Sistem starter dengan motor listrik (elektrik)
Sistem ini menggunakan menggunakan motor listrik untuk menggerakkan poros engkol yang dioperasikan memanfaatkan arus listrik dari battrai. Motor listrik dipasang pada bagian belakang blok silinder. Sistem starter jenis ini dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:

1.Motor starter tipe biasa ( konvensional )
Gambar 2. Motor starter tipe biasa ( konvensional )

2.Motor starter tipe reduksi

Motor starter tipe ini biasanya dipergunakan untuk mobil pada daerah dingin, karena dapat menghsilkan momen yang lebih besar. Untuk menstarter engine pada cuaca dingin maka diperlukan tenaga yang lebih besar karena kondisi mesin jauh lebih dingin dibandingkan dengan kondisi normal. Kemampuan membangkitkan momen pada motor starter tipe ini jauh lebih besar dari pada tipe biasa pada ukuran dan berat yang sama. Pada saat sekarang ini mobil-mobil besar cenderung mempergunakan tipe reduksi meskipus dioprasikan didaerah panas.

Gambar 3. Motor starter tipe reduksi

baca juag komponen komponen motor starter
terimakasih, semoga bermanfaat...